Lebih Memahami Apa Itu Dokter Spesialis Neurologi

by | Apr 1, 2020 | Berita

Dokter spesialis neurologi adalah sebutan untuk dokter ahli yang bertugas untuk mendiagnosis dan mengobati penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf, termasuk otak, otot, saraf tepi, dan saraf tulang belakang. Untuk mencapai gelar ‘spesialis’ ini, seorang dokter harus menyelesaikan pendidikan spesialisasi di bidang neurologi.

Secara umum, dokter spesialis neurologi terbagi menjadi 2, berdasarkan metode perawatan yang diberikan, yaitu dokter bedah saraf dan dokter spesialis saraf yang menangani penyakit saraf dengan metode non-bedah. Untuk menjadi dokter bedah saraf, biasanya seorang dokter harus menjalani masa pendidikan residensi bedah saraf minimal selama 6 tahun setelah lulus sekolah kedokteran umum. Lamanya masa pendidikan inilah yang membuat dokter bedah saraf masih sangat jarang di beberapa negara, termasuk di Indonesia.

Penyakit Apa Saja yang Dapat Ditangani?

Seperti yang telah disebutkan di awal, bahwa dokter spesialis neurologi memiliki pengetahuan mendalam tentang penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf manusia. Jadi, dokter ini dapat menangani diagnosis dan pengobatan penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf.

Berbagai penyakit saraf yang umum ditangani dokter spesialis neurologi adalah:

– Stroke.

– Epilepsi.

– Tumor sistem saraf.

– Multiple sclerosis.

– Demensia, misalnya pada penyakit Alzheimer.

– Gangguan gerak.

– Myasthenia gravis.

– Infeksi sistem saraf pusat, seperti meningitis, abses otak, dan radang otak (ensefalitis).\

– Penyakit Lou Gehrig.

– Gangguan saraf tulang belakang.

– Migrain/sakit kepala parah.

– Neuropati perifer.

– Tremor.

– Penyakit Parkinson.

– Saraf terjepit.

– Nyeri terkait gangguan saraf.

Tindakan yang Dapat Dilakukan

Dalam menentukan diagnosis, dokter spesialis neurologi biasanya akan menelusuri riwayat kesehatan dan gejala yang dirasakan pasiennya. Setelah itu, dokter spesialis neurologi akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan fisik neurologis yang berfokus pada otak dan saraf tepi. Pemeriksaan ini dapat berupa pemeriksaan saraf penglihatan, kekuatan otot, refleks, bicara, sensasi sentuhan, koordinasi, serta keseimbangan.

Untuk memantapkan diagnosisnya, dokter spesialis neurologi sering menyarankan pasiennya untuk melakukan pemeriksaan tambahan, seperti:

– Pemeriksaan laboratorium, seperti tes urine, tes darah, dan analisis cairan otak.

– Pemeriksaan radiologi, seperti CT scan, MRI, PET scan, angiografi, Rontgen, pemeriksaan USG.

– Tes listrik saraf. Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan gelombang listrik otak (elektroensefalogram/EEG), listrik saraf otot (elektromiografi/EMG), pemeriksaan saraf mata dan organ keseimbangan (elektronistagmografi/ENG).

Biopsi. Biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan biopsi jaringan otak dan saraf untuk kasus tumor pada sistem saraf. Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan apakah tumor bersifat ganas atau tidak.

Usai melakukan diagnosis, dokter spesialis neurologi akan menentukan metode pengobatan apa yang sesuai dengan kondisi pasiennya. Umumnya, langkah pengobatan pertama yang diberikan dokter neurologi adalah pemberian obat-obatan untuk mengurangi gejala yang muncul. Jika pasien memerlukan tindakan pembedahan pada saraf, dokter neurologi akan merujuk pasiennya ke dokter spesialis bedah saraf.

BIC – Brawijaya Intensive Centre, adalah bimbingan belajar dengan program belajar Untuk kelas 12 dan Alumni persiapan masuk Perguruan Tinggi melalui jalur ujian SNBT, ujian Mandiri PTN/PTS favorit dan Sekolah Kedinasan. Ada dua pilihan kelas yang dapat kamu ikuti, Kelas Online dan Kelas Offline.
BIC“Your Future For Success”

Bimbel Karantina UI

Bimbel Karantina UI

BIMBEL KARANTINA UNIVERSITAS INDONESIA (UI)APA ITU BIMBEL KARANTINA?