Pilih Mana? 3 Sekolah Kedinasan Top: STAN, IPDN, STIS (Biaya, Gaji, Karir)

Okt 2, 2025 | Informasi | 1 comment

Mimpi Jadi PNS, Tapi Bingung Pilih Kampus Mana? Kamu Nggak Sendirian!

Hai pejuang kedinasan! Lagi pusing tujuh keliling mikirin mau daftar ke mana? Antara PKN STAN, IPDN, atau Polstat STIS? Tenang, kamu nggak sendirian. Tiga sekolah kedinasan ini ibarat “Trio Emas” jalur cepat menuju karir impian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Tapi, memilih salah satu dari mereka bukan cuma soal milih kampus, ini soal memilih jalan hidup, kultur kerja, sampai potensi penghasilan puluhan juta di masa depan.

Ini adalah langkah awal dari sebuah investigasi serius untuk masa depanmu. Karena itu, kami di sini untuk jadi pemandu lengkapmu. Artikel ini akan membedah tuntas,  

head-to-head, semua aspek yang bikin kamu galau: mulai dari biaya kuliah (dan biaya hidup tersembunyi!), intip-intipan gaji fresh graduate, sampai jenjang karir yang menanti. Yuk, kita cari tahu mana yang paling “kamu banget”!

Kenalan Dulu! Profil Singkat 3 Kampus Idola

Sebelum kita adu data, kenalan dulu yuk sama karakter masing-masing kampus.

PKN STAN (Politeknik Keuangan Negara STAN): Pabriknya Para Penjaga Keuangan Negara

Sekolah kedinasan ini berada di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Fokus utamanya adalah mencetak para ahli di bidang akuntansi, pajak, bea cukai, dan manajemen keuangan negara. Kalau kamu bercita-cita jadi orang yang mengelola dan menjaga pundi-pundi uang negara, di sinilah tempatnya.  

Vibe kampusnya sangat profesional, akademis, dan super kompetitif.

    Gerbang kampus PKN STAN, sekolah kedinasan di bawah Kementerian Keuangan yang menjadi incaran calon ahli keuangan negara.

    IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri): Kawah Candradimuka Calon Pemimpin Daerah

    Di bawah asuhan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), IPDN adalah tempat lahirnya para kader pamong praja yang akan menjadi motor penggerak pemerintahan di seluruh pelosok Indonesia.  

    Vibe di sini sangat berbeda: semi-militer, disiplin tingkat dewa, berjenjang, dan fokus membentuk jiwa kepemimpinan yang tangguh.  

    Praja IPDN dalam balutan seragam PDU (Pakaian Dinas Upacara) menunjukkan budaya semi-militer dan kedisiplinan tinggi.

    Polstat STIS (Politeknik Statistika STIS): Pusatnya Para “Penyihir Data” Indonesia

    Polstat STIS adalah sekolah kedinasan di bawah Badan Pusat Statistik (BPS). Di sini, kamu akan dilatih menjadi “penyihir data” yang andal, menguasai ilmu statistika, komputasi, dan analisis data untuk mendukung setiap kebijakan penting negara.  

    Vibe kampusnya sangat akademis, teknis, analitis, dan pastinya relevan banget dengan kebutuhan era digital sekarang.

    Mahasiswa Polstat STIS, calon ahli data negara, sedang belajar di laboratorium komputer.

    Babak 1: Adu Biaya Kuliah & Hidup – Siapa Paling Hemat?

    Ini dia pertanyaan paling mendasar: berapa duit yang harus disiapkan? Jawabannya mungkin akan mengejutkanmu.

    Biaya Pendidikan: Semuanya GRATIS! Tapi…

    Kabar baiknya, biaya kuliah atau Uang Kuliah Tunggal (UKT) di ketiga sekolah kedinasan ini 100% GRATIS karena ditanggung oleh negara. Tapi, jangan senang dulu. Ada biaya pendaftaran awal yang perlu kamu siapkan, dan besarannya berbeda-beda. Berdasarkan data tahun 2025, rinciannya sebagai berikut:  

    • PKN STAN: Rp 350.000.  
    • IPDN: Rp 100.000 (untuk biaya Seleksi Kompetensi Dasar/SKD).  
    • Polstat STIS: Rp 300.000.  

    Fasilitas & Uang Saku: Ini Dia Pembeda Utamanya!

    Meskipun biaya kuliahnya sama-sama gratis, fasilitas penunjang yang diberikan sangat berbeda. Perbedaan ini menciptakan dua model finansial yang perlu kamu pertimbangkan matang-matang. IPDN menawarkan model “beasiswa penuh” di mana negara menanggung hampir semua biaya hidupmu. Sementara itu, STAN dan STIS lebih mirip model “beasiswa UKT,” di mana biaya pendidikan gratis, tapi biaya hidup menjadi tanggung jawabmu.

    • IPDN (Paket Komplit): Ini juaranya soal fasilitas. Mahasiswa, atau yang biasa disebut Praja, mendapatkan fasilitas asrama selama pendidikan, makan 3 kali sehari, dan bahkan uang saku bulanan. Ini artinya, biaya hidupmu selama kuliah bisa dibilang hampir nol!  
    • PKN STAN (Semi Mandiri): Mahasiswa STAN memang mendapatkan fasilitas asrama, tapi hanya untuk tahun pertama. Setelah itu, kamu harus mencari kos dan menanggung biaya hidup sendiri. Penting juga untuk dicatat, STAN   tidak memberikan uang saku.  
    • Polstat STIS (Paling Mandiri): STIS tidak menyediakan asrama dan juga tidak memberikan uang saku. Jadi, sejak hari pertama kuliah, kamu harus sepenuhnya mandiri untuk urusan tempat tinggal, makan, dan kebutuhan lainnya.  

    Estimasi Biaya Hidup per Bulan (untuk STAN & STIS)

    Karena kampus STAN berlokasi di Bintaro, Tangerang Selatan, dan STIS di Jakarta Timur, biaya hidupnya tentu relatif lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Berikut estimasinya:

    • Biaya Kos: Berdasarkan riset, harga sewa kamar kos di sekitar kampus STAN dan STIS berkisar antara Rp 900.000 hingga Rp 2.500.000 per bulan, tergantung fasilitas.  
    • Biaya Makan & Transportasi: Siapkan dana sekitar Rp 1.500.000 hingga Rp 2.000.000 per bulan.
    • Total Estimasi: Mahasiswa STAN (setelah tahun pertama) dan mahasiswa STIS perlu menyiapkan dana pribadi sekitar Rp 2.500.000 hingga Rp 4.500.000 per bulan.  

    Untuk gambaran yang lebih jelas, lihat tabel perbandingan di bawah ini.

    AspekPKN STANIPDNPolstat STIS
    Biaya Pendaftaran (2025)Rp 350.000Rp 100.000Rp 300.000
    Biaya Kuliah (UKT)GratisGratisGratis
    Fasilitas AsramaTahun Pertama SajaSelama PendidikanTidak Ada
    Uang SakuTidak AdaAda (± Rp 300rb – 1jt/bln)Tidak Ada
    Estimasi Biaya Hidup/BulanRp 2,5 jt – 4,5 jt (setelah thn 1)Hampir NolRp 2,5 jt – 4,5 jt

    Babak 2: Intip Gaji Lulusan – Siapa Paling Cuan?

    Setelah lulus, kamu akan langsung diangkat menjadi CPNS. Lulusan program D4 dari ketiga sekolah ini umumnya akan memulai karir sebagai PNS  

    Golongan III/a.  

    Gaji Pokok: Semua Sama Rata (Awalnya)

    Berdasarkan peraturan gaji PNS terbaru, yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2024, gaji pokok untuk semua PNS di golongan yang sama adalah sama, tidak peduli di instansi mana kamu bekerja.  

    • Gaji Pokok Golongan III/a: Berkisar antara Rp 2.785.700 – Rp 4.575.200 per bulan, tergantung masa kerja.  

    Gaji pokoknya memang terlihat standar, tapi tunggu dulu…

    Tunjangan Kinerja (Tukin): INI DIA PEMBEDA UTAMANYA!

    Inilah komponen yang menjadi game changer dan membedakan total penghasilan lulusan dari ketiga sekolah ini. Tunjangan Kinerja (Tukin) atau Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) adalah komponen gaji terbesar di luar gaji pokok, dan besarannya sangat bervariasi antar instansi.

    • Lulusan STAN (Kementerian Keuangan): Potensi Tukin Tertinggi. Kemenkeu sudah terkenal sebagai salah satu kementerian dengan Tukin tertinggi di Indonesia. Lulusan D4 (Gol. III/a) biasanya akan masuk ke kelas jabatan 7 atau 8. Tukin terendah di Kemenkeu saja sudah mencapai Rp 2.575.000. Untuk kelas jabatan awal, Tukin di lingkungan Kemenkeu bisa mencapai   Rp 8.000.000 hingga Rp 12.000.000 per bulan, terutama di unit seperti Direktorat Jenderal Pajak.  
    • Lulusan STIS (Badan Pusat Statistik): Tukin Sangat Kompetitif. Tukin di BPS diatur secara jelas dalam Perpres No. 99 Tahun 2018 dan besarannya sangat kompetitif serta berlaku sama di seluruh Indonesia. Lulusan D4 (Gol. III/a) umumnya masuk ke   Kelas Jabatan 8, dengan besaran Tukin sebesar Rp 4.595.150 per bulan.  
    • Lulusan IPDN (Pemerintah Daerah): Sangat Bervariasi. Inilah yang paling unik. Tukin atau TPP di Pemerintah Daerah (Pemda) sangat bergantung pada kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masing-masing.
      • Contoh Best Case: Jika kamu ditempatkan di Pemprov DKI Jakarta, TPP untuk staf level ahli pertama bisa mencapai Rp 15.000.000 hingga Rp 19.000.000 per bulan. Fantastis!  
      • Contoh Daerah Lain: Namun, jika ditempatkan di daerah dengan APBD yang lebih terbatas, TPP-nya bisa jauh lebih rendah, mungkin di kisaran Rp 3.000.000 hingga Rp 8.000.000 per bulan. Ini adalah faktor ketidakpastian terbesar sekaligus potensi terbesar dari lulusan IPDN.

    Pilihan sekolah ini pada dasarnya mencerminkan profil risiko-imbalan finansial yang berbeda. STAN menawarkan imbalan tinggi dengan risiko rendah (karena pasti di Kemenkeu). STIS menawarkan imbalan yang baik dengan risiko sangat rendah (karena Tukinnya terstandar nasional). Sementara IPDN menawarkan imbalan yang sangat bervariasi, bisa jadi yang tertinggi atau standar, tergantung keberuntungan penempatanmu.

    Komponen GajiLulusan PKN STAN (Kemenkeu)Lulusan IPDN (Pemda)Lulusan Polstat STIS (BPS)
    Golongan AwalIII/aIII/aIII/a
    Gaji Pokok~ Rp 2,7 Juta~ Rp 2,7 Juta~ Rp 2,7 Juta
    Tunjangan Kinerja (Tukin/TPP)Rp 8 jt – 12 jt (Kelas Jabatan 7/8)Sangat Bervariasi (Rp 3 jt – 19 jt+)Rp 4,5 jutaan (Kelas Jabatan 8)
    Estimasi Total/BulanRp 10,7 jt – 14,7 jtRp 5,7 jt – 21,7 jt+~ Rp 7,2 jutaan
    CatatanTukin Kemenkeu salah satu tertinggiSangat tergantung APBD daerah penempatanTukin BPS terstandarisasi nasional

    Ekspor ke Spreadsheet

    Babak 3: Prospek Karir & Kehidupan Kampus – Jalan Mana yang Kamu Banget?

    Gaji memang penting, tapi kecocokan dengan kultur kerja dan kehidupan kampus juga menentukan kebahagiaanmu.

    Penempatan dan Kultur Kerja

    Kehidupan di masing-masing kampus adalah cerminan langsung dari dunia kerja yang akan kamu masuki. Pendidikan di STAN dirancang untuk menyaring individu yang tahan tekanan akademis, cocok untuk lingkungan Kemenkeu yang profesional. Pendidikan di IPDN membentuk individu dengan disiplin tinggi untuk masuk ke struktur birokrasi Pemda. Sementara pendidikan di STIS mengasah individu dengan kemampuan teknis mendalam untuk menjadi spesialis data.

    • PKN STAN: Lulusannya akan ditempatkan di seluruh unit Eselon I Kemenkeu (Ditjen Pajak, Bea Cukai, Perbendaharaan, dll) yang tersebar di seluruh Indonesia. Kultur kerjanya sangat profesional, berbasis kinerja, dan mirip dengan perusahaan besar. Tugas utamamu adalah mengelola keuangan negara, mulai dari penerimaan hingga pengeluaran APBN. Jabatan awal yang umum adalah Pemeriksa Pajak Ahli Pertama atau analis keuangan lainnya.  
    • IPDN: Lulusannya akan ditempatkan di instansi pemerintah daerah (Pemprov, Pemkab, Pemkot) di seluruh Indonesia, dengan masa ikatan dinas minimal 5 tahun tidak boleh mengajukan mutasi. Kultur kerjanya hierarkis, birokratis, dan terkadang politis. Tugas utamamu adalah menjadi motor penggerak birokrasi daerah, dengan jenjang karir yang jelas menuju posisi strategis seperti Camat, Kepala Dinas, bahkan hingga Bupati atau Walikota.  
    • Polstat STIS: Mayoritas lulusannya ditempatkan di kantor BPS di seluruh Indonesia, dari pusat hingga daerah. Sebagian lainnya bisa ditempatkan di kementerian/lembaga lain yang membutuhkan ahli statistik. Kultur kerjanya sangat teknis, analitis, dan berbasis data. Tugas utamamu adalah mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data statistik untuk perencanaan pembangunan nasional. Jabatan awal yang umum adalah Statistisi Ahli Pertama.  

    Kehidupan Kampus: Beda Banget Rasanya!

    • PKN STAN: Suasana kampusnya seperti universitas pada umumnya (sipil). Namun, tekanan utamanya adalah akademik dengan ancaman Drop Out (DO) yang sangat nyata jika IPK-mu di bawah standar. Hal ini membuat solidaritas antar mahasiswa sangat tinggi untuk belajar bersama dan saling membantu agar bisa lulus bareng-bareng.  
    • IPDN: Kehidupan di sini sepenuhnya berasrama dengan sistem semi-militer. Keseharianmu akan sangat terstruktur, mulai dari bangun pagi, apel, baris-berbaris, hingga latihan fisik. Tujuannya adalah untuk membentuk disiplin, mental baja, dan karakter kepemimpinan yang kuat.  
    • Polstat STIS: Suasananya mirip STAN (sipil dan tidak berasrama), di mana tekanan utamanya juga akademik. Materi kuliahnya terkenal sulit, terutama matematika, statistika, dan pemrograman. Ada persaingan yang cukup ketat di tahun pertama untuk memperebutkan jurusan favorit.  
    Perbandingan kehidupan kampus di STAN (akademis), IPDN (semi-militer), dan STIS (teknis-analitis).

    Rangkuman Final & Peta Keputusan: Jadi, Kamu Tim Mana?

    Setelah membedah semuanya, mari kita rangkum dalam satu tabel pamungkas untuk membantumu mengambil keputusan.

    KategoriPKN STANIPDNPolstat STIS
    Induk InstansiKementerian KeuanganKementerian Dalam NegeriBadan Pusat Statistik
    Fokus KarirAhli Keuangan Negara (Pajak, Bea Cukai, APBN)Birokrat & Pemimpin DaerahAhli Statistik & Data Scientist
    Biaya HidupMandiri (Tahun ke-2 dst)Ditanggung PenuhMandiri Penuh
    Potensi GajiSangat TinggiSangat BervariasiTinggi & Stabil
    Kultur KampusSipil, Tekanan Akademik Tinggi (DO)Semi-Militer, Disiplin TerstrukturSipil, Tekanan Akademik & Teknis
    Tingkat Persaingan 20241:53 (38.355 pendaftar / 722 kuota)1:47 (33.653 pendaftar / 721 kuota)1:56 (19.793 pendaftar / 355 kuota)

    Ekspor ke Spreadsheet

    Jadi, kamu tim yang mana?

    • Pilih STAN jika: Kamu ambisius, suka tantangan, tahan banting dengan tekanan akademik, dan mengincar penghasilan tertinggi di birokrasi.
    • Pilih IPDN jika: Kamu punya jiwa pemimpin, menyukai struktur dan kedisiplinan tinggi, serta punya cita-cita besar untuk membangun daerah asalmu.
    • Pilih STIS jika: Kamu adalah “anak matematika”, suka dengan logika, data, dan pemrograman, serta ingin menjadi ahli yang sangat dicari di era digital ini.

    Memilih sekolah memang penting, tapi yang lebih penting adalah bagaimana kamu mempersiapkan diri untuk lolos seleksi. Untuk membantumu, kamu bisa membaca lebih lanjut tentang (https://bic.id/blog/sekolah-kedinasan-tips-mengerjakan-soal-ujian-skd/) yang sudah kami siapkan.

    Persaingan Super Ketat, Persiapan Harus Total!

    Lihat tabel di atas? Persaingan untuk masuk ke tiga sekolah ini luar biasa ketat! Dengan rasio penerimaan rata-rata 1:50, artinya dari setiap 50 orang yang mendaftar, hanya 1 orang yang akan diterima. Ini bukan saatnya untuk bersantai-santai.  

    Memilih sekolah kedinasan impian hanyalah langkah pertama. Langkah terpenting selanjutnya adalah PERSIAPAN. Ribuan pesaingmu sudah mulai belajar dari sekarang. Kamu tidak bisa hanya mengandalkan belajar sendiri. Kamu butuh strategi, materi yang tepat, dan bimbingan dari para ahli. Di sinilah Brawijaya Intensive Centre (BIC) hadir sebagai “Your partner for success”.

    Bimbingan belajar intensif di BIC untuk persiapan masuk sekolah kedinasan impian.

    Jangan biarkan mimpimu kandas karena kurang persiapan. Amankan kursimu di sekolah kedinasan impian bersama Brawijaya Intensive Centre! Kami punya program khusus yang dirancang untuk membantumu menaklukkan semua tahapan tes, mulai dari SKD hingga tes lanjutan.

    (https://bic.id/program/kedinasan/)

    Tag: ipdn | kedinasan | stan | stis

    Logo BIC Circle s512

    Admin (Tim Konten BIC)

    Tentang Penulis:

    Admin BIC adalah tim pengelola konten di bawah naungan Bimbingan Belajar Indonesia Cerdas (BIC). Dengan latar belakang pengalaman lebih dari 10 tahun di dunia pendidikan, Admin BIC terdiri dari para tutor, konsultan pendidikan, dan spesialis konten digital yang berkomitmen menyediakan informasi akurat, praktis, dan bermanfaat bagi siswa, orang tua, maupun pencari kerja.

    Setiap artikel yang diterbitkan melalui akun Admin BIC telah melalui proses riset mendalam, review oleh pengajar berpengalaman, serta penyesuaian dengan kebutuhan siswa di lapangan.

    Keahlian:

    • Pendidikan dan strategi belajar efektif
    • Persiapan ujian masuk PTN (SNBT, SNBP, Mandiri)
    • Informasi jalur karier dan pekerjaan
    • Optimasi pembelajaran berbasis teknologi

      1 Comment

      1. randi

        Terima kasih untuk bimbingan nya sangat bermanfaat dan memberikan motivasi untuk terus giat belajar di tambah lagi TKA udah mau di mulai
        salam 😇

        Reply

      Submit a Comment

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *