Saat ini istilah Gap Year memang sudah banyak beredar di kalangan siswa SMA. Di Indonesia sendiri ternyata juga ada yang memilih untuk Gap Year. Meskipun masih dianggap belum wajar di kalangan dunia pendidikan di Indonesia.
Sebenarnya, apa sih itu “Gap Year”? Yuk, cari tahu…
Arti Gap Year
Gap year menjadi istilah kekinian yang diberikan kepada siswa lulus dari SMA/MA bahkan SMK yang mengambil waktu kosong sebelum masuk Perguruan Tinggi.
Jadi, menunda kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di tahun ini. Dan mengambil kesempatan di tahun berikutnya.
Alasan Menjadi Gap Year
Banyak alasan mengapa seseorang memilih menjadi Gap Year. Berikut beberapa alasan yang menjadikan seseorang gap year
1. Belum menggapai kampus dan jurusan impian
Karena belum siap dan belum mampu menggapai kampus dan jurusan impian, banyak siswa yang memutuskan untuk gap year. Dari sini mereka akan menyiapkan fisik, mental, dan materi untuk menggapai itu semua.
2. Memilih sekolah di luar negeri
Untuk studi di luar negeri, biasanya tidak langsung masuk begitu saja. Kamu harus menyiapkannya jauh-jauh hari. Terlebih bila kampus impianmu berada di Eropa, kamu gak bisa asal masuk.
Biasanya selama masa gap year ini dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar bahasa asing. Jadi, ketika masuk pendaftaran mereka sudah siap untuk menghadapinya.
3. Masalah finansial
Salah satu alasan ketika memilih gap year adalah masalah finansial. Lulusan siswa SMA memilih untuk tidak melanjutkan studi untuk beberapa waktu. Mereka memilih untuk menyiapkan finansial dengan baik lalu baru melanjutkan studinya.
4. Beristirahat sejenak dan menjernihkan pikiran dari rutinitas pendidikan
Mungkin masih dipandang sebelah mata, jika seorang siswa memilih untuk break sejenak dalam studi. Namun, seperti ini dibutuhkan agar siswa lebih siap dalam menghadapi dunia kampus. So, bisa dipastikan kalau siswa akan lebih serius mengikuti perkuliahan.
Sisi Positif dan Negatif Gap Year
Yah namanya juga suatu keputusan, pasti ada sisi positif dan negatif guys. Jadi tinggal kita aja gimana mengilhaminya. Nah, berikut adalah sisi positif dan negatif saat kamu memilih gap year.Â
Sisi positifÂ
1. Lebih siap menghadapi tes
Memiliki waktu luang lebih lama, bisa membuatmu siap dalam menghadapi tes. Kamu bisa menyiapkan seluruh materi yang ada di dalam ujian masuk perguruan tinggi nanti.
2. Lebih fokus untuk kuliah
Pernah mengalami masa gap year, pasti membuat kamu yang mengalaminya lebih fokus dalam menjalani masa kuliah. Di sini mereka akan lebih serius dalam menjalani hari-hari menjadi seorang mahasiswa. Yang pasti gak bakal deh menyia-nyiakan waktu untuk kuliah.
3. Kesempatan untuk introspeksi diri
Masa gap year  gak hanya menjadi masa dimana kamu butuh untuk persiapan mengambil jurusan dan kampus impian. Namun, masa ini bisa kamu jadikan sebagai waktu untuk berintrospeksi dengan dirimu sendiri.
4. Mempertimbangkan masa depan dengan baik
Memilih jurusan atau kampus yang tepat sama artinya dengan memilih masa depan yang lebih baik. Dengan artian, kamu yang berada pada fase gap year ini akan mengajarkan kamu lebih berkaca dengan kemampuan. Selain itu kamu juga lebih bisa menghargai waktu untuk masa depan lebih baik.
Sisi NegatifÂ
1. Dipandang negatif di lingkungan
Dipandang tak wajar terjadi, gap year kerap kali dinilai sebagai suatu hal negatif di lingkungan sekitar. Maka, jika kamu memilih ini setidaknya kamu harus siap mental dalam menghadapinya. Berusaha bodo amat aja deh!
2. Banyak biaya yang dikeluarkan jika mengambil kursus
Banyak yang belum tahu, kemungkinan besar siswa akan lebih banyak mengeluarkan uang selama masa gap year. Terlebih jika mereka lebih banyak yang mengikuti kursus atau kegiatan lainnya. Jika kamu tidak memiliki finansial yang cukup, kamu bisa belajar secara otodidak atau memanfaatkan sosial media yang ada.
Yang Dapat Dilakukan Selama Gap Year
Selama menjalani masa gap year, siswa bisa melakukan introspeksi diri atas potensi dan usaha yang sudah dilakukan. Beberapa yang bisa dilakukan selama gap year, antara lain:
1. Meningkatkan skill baru
Meskipun menjalani masa gap year, bukan berarti kamu hanya berpangku tangan saja ya. Justru di masa ini kamu memiliki waktu yang sangat banyak. Ini bisa dimaksimalkan dengan mencari skill baru. Untuk itu, kamu bisa mengembangkannya dengan sangat baik dan pastinya akan berguna di dunia perkuliahan nanti.
2. Menentukan passion dengan tepat
Mau masuk ke jurusan impian tidak hanya dilalui dengan belajar setiap hari saja. Kamu juga perlu berdiskusi dengan diri sendiri untuk menentukan passion yang tepat. Passion ini akan sangat berkembang bila kamu juga menemukan kegiatan yang sangat relevan. Sehingga, ketika masuk dunia perkuliahan kamu akan lebih siap dan berkembang sesuai dengan potensi yang sudah kamu miliki.
3. Punya banyak waktu untuk belajar
Sembari menunggu jadwal pendaftaran perkuliahan, kamu bisa memanfaatkan waktu dengan banyak belajar. Salah satu persiapan yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengikuti kegiatan Try Out UTBK dari berbagai platform. Nah, kamu harus memanfaatkan kegiatan kayak gini nih.
4. Magang
Selama masa gap year nih, bisa banget kamu coba untuk magang di suatu perusahaan tertentu sobat. Selain bisa belajar bekerja, kamu juga akan lebih siap menyiapkan mental untuk terjun di lingkungan masyarakat.
5. Bekerja paruh waktu
Sembari menunggu masa pendaftaran, gak ada salahnya kan kamu bekerja paruh waktu. Selain bisa mendapatkan penghasilan, kamu juga bisa belajar lebih mandiri dan kompeten di lingkungan kerja.
Nah, untuk kamu yang sedang gap year dan mencari bimbingan belajar untuk masuk perguruan tinggi.
Bimbel BIC memiliki program gap year, dimana kamu akan belajar selama hampir satu tahun untuk mempersiapkan diri masuk perguruan tinggi. Baik melalui jalur UTBK SBMPRN maupun seleksi mandiri.
Yuk, segera bergabung dengan bimbel BIC dan siapkan dirimu untuk sukses di masa depan, “Your Future for Success…”