Dokter bedah toraks dan kardiovaskular adalah dokter spesialis yang menangani kasus penyakit di organ dalam rongga dada, terutama jantung dan paru-paru. Tugas dokter spesialis ini mulai dari melakukan diagnosis, memberikan obat-obatan, hingga penanganan dengan cara operasi.
Untuk menjadi dokter bedah toraks dan kardiovaskular, seseorang perlu memiliki latar belakang pendidikan dokter umum dan menyelesaikan pendidikan spesialis di bidang bedah toraks, kardiak, dan vaskular selama kurang lebih 10 semester atau 5 tahun. Setelah lulus, dokter umum akan mendapatkan gelar spesialis sebagai dokter bedah toraks dan kardiovaskular (Sp. BTKV).
Gangguan di area dada dan jantung memiliki risiko komplikasi yang tinggi mulai dari infeksi, stroke, bahkan kematian. Dalam menangani pasien, dokter bedah toraks sering kali bekerjasama dengan dokter dari cabang spesialisasi lain, seperti dokter jantung dan pembuluh darah, dokter paru, dan dokter penyakit dalam.
Cakupan bidang kerja dokter bedah toraks dan kardiovaskular cukup luas, sehingga perlu dibagi menjadi beberapa divisi khusus, yaitu:
– Bedah jantung umum
Menangani ragam jenis operasi gangguan jantung pada orang dewasa, umumnya akibat penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan penyakit katup jantung.
– Bedah dada
Menangani ragam jenis operasi akibat gangguan pada area dada termasuk paru-paru, dinding dada, esofagus, maupun diafragma.
-Bedah jantung akibat penyakit bawaan
Menangani ragam penyakit jantung bawaan yang sudah ada sejak lahir pada bayi dan anak-anak.
Selain itu, dokter bedah toraks dan kardiovaskular juga ada yang mendalami bidang transplantasi organ di rongga dada, seperti transplantasi jantung dan paru-paru, atau khusus menangani kasus cedera pada rongga dada.
Penyakit yang biasa ditangani Dokter Bedah Toraks dan Kardiovaskular ialah sebagai berikut:
– Masalah pada jantung, seperti penyakit katup jantung, gagal jantung, penyakit jantung, tamponade jantung, dan kardiomiopati.
– Serangan jantung yang membutuhkan tindakan operasi jantung.
– Penyakit jantung bawaan.
– Kelainan irama jantung.
– Syok kardiogenik.
– Aneurisma aorta.
– Kanker pada area dada, seperti kanker paru-paru dan kanker esofagus.
– Pneumothorax.
– Emfisema berat.
– Hernia hiatus.
– Gangguan menelan, seperti akalasia.