Memasuki dunia kerja atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi seringkali mensyaratkan satu tahapan krusial: psikotes. Bagi sebagian orang, istilah ini mungkin terdengar asing atau bahkan menakutkan. Namun, sebenarnya apa itu psikotes? Dan mengapa begitu banyak institusi bergantung padanya? Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai jenis psikotes yang paling sering Anda temui, memberikan contoh psikotes untuk setiap jenisnya, dan membagikan strategi persiapan psikotes yang efektif agar Anda siap menghadapi tantangan ini dengan percaya diri.
Memahami Esensi Psikotes: Lebih dari Sekadar Tes Kemampuan
Psikotes adalah serangkaian metode evaluasi standar yang dirancang oleh psikolog untuk mengukur berbagai aspek kognitif, emosional, perilaku, dan kepribadian seseorang. Lebih dari sekadar menilai pengetahuan akademis atau keterampilan teknis, psikotes bertujuan untuk menggali potensi, karakteristik, dan kecenderungan psikologis yang mungkin tidak terlihat dalam wawancara biasa atau resume.
Mengapa Psikotes Begitu Penting?
Sejarah penggunaan tes psikotes telah berkembang pesat sejak awal abad ke-20, ketika tes pertama kali dikembangkan untuk mengidentifikasi tentara yang cocok selama Perang Dunia I dan II. Kini, fungsinya meluas ke berbagai sektor, utamanya:
A. Dalam Dunia Pendidikan
Di lingkungan akademik, psikotes memiliki peran vital dalam:
- Mengenali Karakteristik Siswa: Membantu guru dan konselor memahami gaya belajar, motivasi, dan keunikan setiap individu.
- Konseling dan Bimbingan Karir: Memberikan arah bagi siswa dalam memilih jurusan atau minat karir yang sesuai dengan bakat dan kepribadian mereka.
- Diagnosis Dini: Mengidentifikasi potensi kesulitan belajar atau masalah perilaku yang mungkin memerlukan intervensi khusus.
- Penempatan Kelas/Program: Memastikan siswa berada di lingkungan belajar yang paling kondusif bagi perkembangan mereka.
B. Dalam Proses Rekrutmen dan Seleksi Kerja
Di ranah profesional, tes psikotes menjadi alat yang tak tergantikan bagi perekrut untuk:
- Mengukur Kecerdasan Intelektual (IQ) dan Kecerdasan Emosional (EQ): Memprediksi kemampuan adaptasi, pemecahan masalah, dan interaksi sosial kandidat.
- Mengenali Pola Perilaku dan Sifat Kepribadian: Memastikan kandidat memiliki kepribadian yang cocok dengan budaya perusahaan dan tuntutan pekerjaan.
- Memprediksi Kinerja Kerja: Menilai potensi keberhasilan kandidat dalam peran yang akan diemban, serta kemampuannya bekerja dalam tim atau di bawah tekanan.
- Mengurangi Bias Subjektif: Menyediakan data objektif yang melengkapi informasi dari wawancara dan referensi.
Dilansir dari Harvard Business Review, diperkirakan hampir 76 persen perusahaan melibatkan tes semacam ini dalam proses rekrutmen.
Memahami latar belakang dan tujuan ini akan membantu Anda melihat bahwa setiap jenis psikotes bukanlah sekadar rintangan, melainkan alat untuk memahami diri Anda dan membantu institusi menemukan kandidat terbaik yang selaras dengan kebutuhan mereka.
12 Jenis Psikotes yang Paling Sering Muncul: Kunci Persiapan Psikotes Anda!
Memahami setiap jenis psikotes adalah langkah awal yang krusial dalam persiapan psikotes yang efektif. Mari kita bedah satu per satu:
1. Tes Sinonim (Persamaan Kata)

- Apa yang Diukur: Kemampuan Anda dalam memahami kosakata dan menemukan kata yang memiliki arti serupa atau paling mendekati. Tes ini juga menguji kemampuan Anda dalam bernalar secara verbal dan memperkaya perbendaharaan kata. Format: Anda akan diberikan satu kata, lalu diminta memilih satu dari beberapa pilihan jawaban yang merupakan sinonimnya. Contoh Psikotes:
- MAHIR = … (A. Pintar, B. Cepat, C. Terampil, D. Rajin)
- Jawaban: C. Terampil
- Persiapan Psikotes: Perbanyak membaca kamus, artikel, atau buku. Lakukan latihan soal sinonim secara teratur. Pahami konteks penggunaan kata.
2. Tes Antonim

Apa yang Diukur: Kebalikan dari sinonim, tes ini mengukur pemahaman kosakata dan kemampuan Anda dalam menemukan kata yang memiliki arti berlawanan.
Format: Anda akan diberikan satu kata, lalu diminta memilih satu dari beberapa pilihan jawaban yang merupakan antonimnya.
Contoh Psikotes:
PROMINEN = … (A. Terkemuka, B. Biasa, C. Terkenal, D. Penting)
Jawaban: B. Biasa
Persiapan Psikotes: Sama seperti sinonim, perbanyak membaca dan latih kemampuan menemukan lawan kata. Perhatikan awalan atau akhiran kata yang sering menunjukkan makna berlawanan (misal: anti-, non-, in-).
3. Tes Acak Kata (Word Arrangement Test)

Apa yang Diukur: Kemampuan Anda dalam bernalar secara verbal, memahami struktur kalimat, dan logika berpikir. Tes ini juga dapat menilai kemampuan Anda mengelompokkan atau mengklasifikasikan kata.
Format: Anda mungkin diminta menyusun kata acak menjadi kalimat yang benar, atau mengelompokkan kata-kata tertentu berdasarkan kategori.
Contoh Psikotes:
Susunlah kata-kata berikut menjadi kalimat yang benar: “makan – Rina – setiap – pagi – nasi”
Jawaban: Rina makan nasi setiap pagi.
Persiapan Psikotes: Latih kemampuan tata bahasa Indonesia. Baca banyak teks untuk memahami struktur kalimat yang benar. Latih juga kemampuan kategorisasi objek atau konsep.
4. Tes Gambar Orang (Draw-A-Person / DAM Test)

Apa yang Diukur: Tes proyektif ini menganalisis kepribadian, emosi, dan cara pandang seseorang terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Detail gambar (ukuran, proporsi, ekspresi, detail pakaian) diinterpretasikan untuk mengungkap aspek psikologis.
Format: Anda akan diminta menggambar orang secara bebas. Terkadang diminta menggambar diri sendiri, atau orang lain, atau dua orang (laki-laki dan perempuan).
Contoh Psikotes: Anda akan diberikan selembar kertas kosong dan pensil, lalu diminta “Gambarlah seseorang.”
Persiapan Psikotes: Tidak ada benar atau salah dalam tes ini. Gambar dengan percaya diri dan detail. Hindari menggambar terlalu kecil atau terlalu besar. Perhatikan proporsi tubuh. Gambar apa adanya, jangan terlalu dibuat-buat.
5. Tes Gambar Pohon

Apa yang Diukur: Mirip dengan tes menggambar orang, tes ini juga proyektif dan menilai aspek kepribadian, stabilitas emosi, adaptasi, serta potensi perkembangan. Pohon berkayu (bukan pohon berbuah, kelapa, atau semak) biasanya menjadi fokus.
Format: Anda akan diberikan selembar kertas kosong dan pensil, lalu diminta “Gambarlah sebuah pohon.”
Contoh Psikotes: Anda akan diberikan selembar kertas kosong dan pensil, lalu diminta “Gambarlah pohon berkayu, kecuali pohon berbuah, kelapa, atau semak.”
Persiapan Psikotes: Gambarlah pohon yang memiliki akar, batang, dahan, dan daun yang proporsional. Hindari menggambar pohon yang mati atau gundul. Ekspresikan detail yang wajar dan natural.
Baca Juga: 7 Trik Cepat Lolos Tes Wartegg dan Tes Gambar Pohon dalam Psikotes
6. Tes Kraepelin
Apa yang Diukur: Tes ini mengukur konsentrasi, ketahanan kerja, kecepatan, ketelitian, dan stabilitas emosi di bawah tekanan. Anda diminta menjumlahkan deretan angka.
Format: Anda akan diberikan lembaran kertas berisi kolom-kolom angka yang sangat banyak. Tugas Anda adalah menjumlahkan dua angka yang berdekatan dari bawah ke atas, dan hanya menuliskan digit terakhir dari hasil penjumlahan. Waktu pengerjaan sangat terbatas, dan instruksi “pindah!” akan diberikan secara berkala.
Contoh Psikotes:
7
4
3
9
—
(tulis hasil 7+4=11 -> 1, 4+3=7, 3+9=12 -> 2)
Persiapan Psikotes: Latih kecepatan penjumlahan sederhana. Pertahankan ritme kerja yang stabil. Jangan panik saat instruksi “pindah!” berikan yang terbaik meskipun merasa lelah. Kunci adalah konsistensi, bukan kecepatan di awal yang kemudian menurun drastis.
7. Tes Pauli
Apa yang Diukur: Mirip dengan Kraepelin, tes psikotes Pauli juga mengukur konsentrasi, ketahanan, kecepatan, dan ketelitian. Namun, pada Pauli, penjumlahan dilakukan dari atas ke bawah, dan waktu pengerjaan biasanya lebih panjang tanpa jeda instruksi.
Format: Anda akan diberikan lembaran kertas berukuran besar berisi deretan angka. Tugas Anda adalah menjumlahkan dua angka yang berdekatan dari atas ke bawah, dan menuliskan digit terakhir dari hasil penjumlahan di antara kedua angka tersebut.
Persiapan Psikotes: Latih fokus dan ketahanan. Hindari kesalahan kecil. Jaga konsistensi kecepatan dari awal hingga akhir. Istirahat sejenak (fokus ke titik lain) jika mata terasa lelah, lalu lanjutkan.
8. Tes Deret Angka

Apa yang Diukur: Kemampuan logika, kecepatan berpikir, dan analisis Anda dalam menemukan pola pada urutan angka. Tes ini menilai penalaran kuantitatif.
Format: Anda akan diberikan serangkaian angka dan diminta untuk menentukan angka atau beberapa angka berikutnya yang sesuai dengan pola yang ada.
Contoh Psikotes:
2, 4, 6, 8, …
Jawaban: 10 (Pola: penambahan 2)
1, 3, 6, 10, …
Jawaban: 15 (Pola: +2, +3, +4, +5)
Persiapan Psikotes: Latih berbagai jenis pola (aritmatika, geometri, bertingkat, kombinasi). Pahami pola dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, kuadrat, dan akar.
9. Tes Deret Gambar (Analogical Reasoning)

Apa yang Diukur: Kemampuan penalaran non-verbal, logika, dan analisis Anda dalam mengidentifikasi pola atau hubungan antar gambar. Ini menguji kemampuan Anda melihat perubahan bentuk, arah, atau jumlah.
Format: Anda akan diberikan serangkaian gambar dengan pola tertentu, lalu diminta memilih gambar berikutnya yang sesuai dengan pola tersebut.
Contoh Psikotes: Anda akan melihat serangkaian kotak yang di dalamnya terdapat objek (misal: lingkaran, segitiga) yang berotasi atau berubah bentuk secara bertahap, lalu Anda diminta memilih gambar selanjutnya.
Persiapan Psikotes: Latih kemampuan observasi detail. Pahami berbagai jenis perubahan pola visual (rotasi, refleksi, penambahan/pengurangan elemen, perubahan warna/bentuk).
10. Tes Logika Penalaran Gambar (Figural Reasoning)

Apa yang Diukur: Evaluasi kemampuan Anda dalam memecahkan masalah dan menarik kesimpulan berdasarkan pola atau hubungan logis antar objek visual. Ini lebih kompleks dari deret gambar karena sering melibatkan matriks atau analogi.
Format: Anda akan diberikan matriks gambar yang salah satu bagiannya kosong, atau deret gambar yang satu bagiannya tidak lengkap, dan diminta memilih gambar yang tepat untuk melengkapi pola.
Contoh Psikotes: Tes Matriks Progresif Raven. Anda akan melihat serangkaian bentuk geometris yang berubah secara bertahap di baris dan kolom, dan Anda harus menemukan potongan yang hilang untuk melengkapi pola tersebut.
Persiapan Psikotes: Fokus pada hubungan antar gambar, bukan hanya perubahan individual. Latih kemampuan melihat pola horizontal, vertikal, dan diagonal.
11. Tes Kepribadian (Personality Inventory)
Apa yang Diukur: Tes ini dirancang untuk mengungkapkan ciri-ciri kepribadian, seperti stabilitas emosi, adaptabilitas, motivasi, gaya interaksi sosial, integritas, dan potensi kepemimpinan.
Format: Anda akan diminta menjawab serangkaian pertanyaan tentang diri Anda, biasanya dalam bentuk skala (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju) atau pilihan ganda. Contoh tes populer termasuk MBTI, DISC, Big Five, atau PAPI Kostick.
Contoh Psikotes:
“Saya sering merasa cemas.” (A. Sangat Setuju, B. Setuju, C. Tidak Setuju, D. Sangat Tidak Setuju)
“Dalam bekerja, saya lebih suka: A. Bekerja sendiri, B. Bekerja dalam tim.”
Persiapan Psikotes: Jawab dengan jujur dan konsisten. Tes ini memiliki mekanisme deteksi inkonsistensi. Pahami deskripsi pekerjaan dan budaya perusahaan agar Anda bisa merefleksikan diri yang paling sesuai tanpa berbohong.
12. Tes Skala Minat dan Bakat (Interest and Aptitude Test)
Apa yang Diukur: Tes ini membantu mengidentifikasi bidang pekerjaan atau studi yang paling sesuai dengan minat alami, nilai-nilai, dan potensi bakat yang Anda miliki. Ini sering digunakan untuk penempatan karir atau bimbingan akademik.
Format: Berisi pertanyaan tentang preferensi aktivitas, mata pelajaran, jenis pekerjaan, atau situasi tertentu. Ada juga bagian yang mengukur bakat khusus seperti bakat verbal, numerik, spasial, atau mekanik.
Contoh Psikotes:
“Saya senang membaca buku fiksi.” (Skala: Sangat Suka – Tidak Suka)
“Manakah yang lebih Anda pilih: A. Merancang sebuah gedung, B. Mengelola keuangan perusahaan.”
Persiapan Psikotes: Jawablah secara jujur sesuai dengan minat dan kemampuan Anda yang sebenarnya. Tidak ada jawaban “benar” atau “salah”, tujuannya adalah menemukan kecocokan terbaik untuk Anda.
Melangkah Maju dengan Persiapan Psikotes Terbaik
Psikotes bukanlah hambatan, melainkan sebuah kesempatan untuk menunjukkan potensi terbaik Anda. Dengan pengetahuan yang mendalam tentang berbagai jenis psikotes, strategi persiapan psikotes yang matang, dan pemahaman akan berbagai contoh psikotes, Anda akan jauh lebih siap untuk menghadapi tantangan ini.
Brawijaya Intensive Centre (BIC) memahami kebutuhan Anda akan persiapan psikotes yang berkualitas. Dengan program online dan offline yang komprehensif, BIC.id akan membimbing Anda untuk menguasai setiap jenis psikotes dan meningkatkan peluang Anda untuk berhasil.
Jangan biarkan tes psikotes menjadi penghalang. Jadikan itu jembatan menuju impian Anda. Kunjungi BIC.id sekarang untuk memulai persiapan psikotes Anda!






0 Comments