6 Aspek Kemampuan Kognitif Dalam Belajar
Apa Itu Kemampuan Kognitif?
Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya.
Dalam proses belajar, kita akan melewati tahapan dari semula yang tidak tahu menjadi mengerti, kemudian berilmu hingga ahli dalam bidang yang dipelajari. Rangkaian itu menjadi salah satu pola dalam penempaan di ranah kognitif individu.
Secara makna, kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya.
Kognitif tidak bisa dipisahkan dengan kecerdasan seseorang. Contoh kognitif bisa ditunjukkan ketika seseorang sedang belajar, membangun sebuah ide, dan memecahkan masalah.
Definisi Kognitif Menurut Para Ahli
Berikut definisi kognitif yang dikutip dari para ahli:
1. Menurut Williams dan Susanto, kognitif adalah cara individu bertingkah laku, bertindak, dan cepat lambatnya individu saat memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
2. Menurut Piaget, kognitif adalah bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian di sekitarnya.
3. Menurut Neisser, kognitif adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
4. Menurut Gagne, kognitif adalah proses internal yang terjadi di dalam pusat susunan saraf ketika manusia sedang berpikir.
5. Menurut Drever, kognitif adalah istilah umum yang melingkupi metode pemahaman, yakni persepsi, penilaian, penalaran, imajinasi, dan penangkapan makna.
Fungsi dan Peran Kognitif
Salah satu fungsi kognitif bisa membuat seseorang bisa dengan mudah bergaul satu sama lain. Berikut fungsi turunan dari kognitif:
1. Memori atau Daya Ingat Fungsi pertama dari kognitif adalah daya ingat. Hal ini berkaitan dengan tingkat kefokusan seseorang. Semakin fokus, semakin baik memori atau daya ingat. Hal ini menunjukkan bagaimana suatu informasi akan ditransfer dan disimpan di dalam otak.
2. Perhatian Peran kedua dari kognitif adalah perhatian. Bentuk perhatian merupakan penyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus perhatian dan bisa diabaikan secara bersamaan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa bau, suara, maupun gambar.
3. Fungsi Eksekutif Fungsi ini mengarahkan manusia untuk menjadi perencana dan melaksanakan sesuatu yang telah ia rencanakan. Nah, dari sinilah seseorang terlihat bagaimana cara menyelesaikan setiap permasalahan.
4. Keluwesan dalam Berbahasa Kemampuan berbahasa berkaitan dengan kognitif. Karena dengan bisa berbahasa seseorang akan mampu menyusun kata-kata saat berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang memiliki kemampuan bahasa yang berbeda-beda, bergantung dari fungsi kognitifnya.
5. Merasakan dan Mengenali Selanjutnya adalah kehadiran fungsi kognitif membuat seseorang bisa merasakan dan mengenali segala sesuatu di sekitarnya. Misalnya, membedakan antara jeruk dan lemon, semangka dan melon, dan seterusnya.
 Pengertian Teori Belajar Kognitif
Teori belajar kognitif adalah metode belajar yang berusaha mementingkan proses belajar daripada hasilnya. Teori ini menyatakan bahwa pada proses belajar, seseorang tidak hanya cenderung pada hubungan antara stimulus dan respon, melainkan juga bagaimana perilaku seseorang dalam mencapai tujuan belajarnya.
Teori belajar kognitif dalam pembelajaran, seperti berikut:
1. Persepsi dan pemahaman dalam mencapai tujuan belajar menunjukkan tingkah laku seorang individu.
2. Proses belajar lebih penting daripada hasil.
3. Materi belajar dipisahkan menjadi komponen kecil, lalu dipelajari secara terpisah.
4. Pada kegiatan belajar, dibutuhkan proses berpikir yang kompleks.
5. Keaktifan peserta didik saat pembelajaran merupakan suatu keharusan.
Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif adalah bentuk istilah yang menyatakan bahwa melalui tingkah lakulah seorang individu akan mengalami proses mental yang nantinya bisa meningkatkan kemampuan menilai, membandingkan, atau menanggapi stimulus sebelum terjadinya reaksi.
Pendekatan ini memberikan penekanan terhadap isi pikiran manusia agar manusia tersebut mendapatkan pengalaman, pemahaman, standar moral, dan sebagainya.
6 Aspek Kognitif
Adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Ranah kognitif ini dibagi menjadi enam:
1. Pengetahuan
yaitu merupakan kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengenali, mengingat, memanggil kembali tentang adanya konsep , prinsip, fakta, ide, rumus-rumus, istilah, nama. Dengan pengetahuan, siswa dituntut untuk dapat mengenali atau mengetahuai adanya konsep, fakta, istilah-tilah, dan sebagainya tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya.
2. Pemahaman
yaitu kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal- hal lain.
Pemahaman ini dapat dibedakan menjadi tiga kategori diantaranya:
a. Tingkat terendah
pertama adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya: dari bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia, mengartikan Bhineka Tunggal Ika, mengartikan Merah Putih, menerapkan prinsip-prinsip listrik dalammemasang sakelar.
b. Tingkat kedua
adalah pemahaman penafsiran, yakni yang menghubungkan bagian- bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya. Menghubungkan pengetahuan tentang konjungsi kata kerja, subjek, dan passesive pronoun sehingga tahu menyusun kalimat yang benar, misalnya My friends is studying bukan My friend studying.
c. Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi
adalah pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkanseseorang mampu melihat di balik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya
3. Penerapan/Aplikasi
yaitu kemampuan yang menuntut peserta didik untuk mennggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip, dan teori-teori dalamsituasi baru dan konkret . Aplikasi atau penerapan ini adalah merupakan proses berpikir setingkat lebih tinggi ketimbang pemahaman
4. Analisis
yaitu kemempuan yang menuntut peserta didik untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu kedalam unsur- unsur atau komponen pembentuknya
5. Sintesis
yaitu penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian kedalam bentuk menyeluruh
6. Evaluasi
yaitu kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu.
Contoh Kognitif
Berikut merupakan beberapa contoh kemampuan kognitif yang dimiliki oleh seseorang selama proses pembelajaran, yaitu;
1. Membaca
Kemampuan untuk membaca merupakan salah satu kemampuan kognitif yang dapat dilihat ketika pertama kali mengenal huruf.
Kemampuan ini merupakan salah satu hal yang menunjukkan kognitif anak dalam beberapa tingkatakan. Tentu saja ada tingkatan mengingat, memahi, dan mengaplikasi dalam membaca teks tertentu dibantu oleh lembaga pendidikan atau keluarganya.
2. Mengingat
Kemampuan untuk mengingat apa yang telah dilalui baik berupa sebuah peristiwa atau materi pembelajaran. Kemampuan untuk mengingat ini salah satu hal yang cukup penting untuk melihat kemampuan kognitif seseorang walaupun hanya pada tingkatan yang rendah.
3. Penalaran logis
Kemampuan untuk menghubungkan peristiwa satu dengan yang lain merupakan sesuatu yang perlu kita lakukan. Hal ini merupakan salah satu kegiatan yang menunjukkan kemampuan menalar atau berpikir. Kemampuan ini dimulai pada tahap analisis yang dapat menghubungkan satu dengan yang lain.
4. Memperhatikan
Salah satu proses untuk mendapatkan pengetahuan kognitif adalah memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung. Ketika seseorang memeperhatikan diharapkan dapat memiliki pemahaman yang penuh akan sebuah konsep yang disampaikan untuk meningkatkan kemampuan kognitif yang dimiliki.
Sumber:
1. ASPEK-ASPEK DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN
2. Kognitif Adalah Aktivitas Mental, Ini Pengertian dan Fungsinya