Saat ini, banyak orang mengimpikan karier di sektor pemerintahan atau kedinasan. Kedinasan adalah jalan yang menjanjikan untuk berkontribusi pada pembangunan negara dan masyarakat.
Namun, ada satu hambatan umum yang seringkali menghalangi impian ini: mata minus atau rabun jauh.
Tidak semua sekolah kedinasan mentoleransi masalah penglihatan ini, tetapi ada beberapa yang memahami dan memberikan peluang kepada individu dengan mata minus untuk meraih cita-cita mereka.
Mata Minus dan Kendala dalam Pendidikan
Mata minus adalah kondisi mata di mana seseorang memiliki kesulitan dalam melihat objek yang jauh. Ini adalah masalah penglihatan yang umum, dan banyak orang di seluruh dunia menghadapinya.
Bagi mereka yang memiliki impian untuk bergabung dengan lembaga kedinasan, masalah mata minus bisa menjadi penghalang nyata.
Sebagian besar lembaga ini memiliki persyaratan ketat terkait penglihatan, yang seringkali membatasi peluang bagi individu dengan masalah penglihatan.
Sekolah Kedinasan yang Mentoleransi Mata Minus
Namun, ada sejumlah sekolah kedinasan yang memahami betapa pentingnya memberikan peluang kepada individu dengan mata minus. Mereka menyadari bahwa kemampuan dan potensi seseorang tidak hanya dapat diukur dari penglihatan fisik.
Beberapa sekolah tersebut telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa mata minus bukanlah penghalang mutlak dalam mencapai pendidikan dan karier kedinasan.
Berikut adalah beberapa sekolah kedinasan yang mentoleransi mata minus:
Sekdin | Syarat Mata |
IPDN | Tidak berkacamata |
PKN STAN | Tidak mensyaratkan |
Poltekip | Tidak berkacamata |
Poltekim | Tidak berkacamata |
PTDI-STTDI | Tidak mensyaratkan |
Politeknik Penerbangan Indonesia | Normal |
Politeknik Perkeretaapian Indonesia | Normal |
STIP | Normal |
Politeknik Statistika STIS | Boleh berkacamata (maksimal 6 dioptri) |
STMKG | Boleh berkacamata (lensa spheris maksimal minus 4 D dan lensa silindris maksimal minus 2 D) |
STIN | Boleh berkacamata (maksimal minus atau plus satu) |
Poltek SSN | Tidak mensyaratkan |
Sekolah kedinasan yang memahami mata minus adalah contoh nyata inklusi dalam pendidikan. Mereka memahami bahwa setiap individu memiliki potensi uniknya sendiri, dan penglihatan fisik bukanlah satu-satunya ukuran keberhasilan.
Jika Anda memiliki masalah penglihatan dan bercita-cita untuk bergabung dengan kedinasan, jangan biarkan mata minus menjadi penghalang bagi impian Anda.
Cari sekolah kedinasan yang memahami situasi Anda dan memberikan peluang untuk meraih impian Anda. Dengan tekad dan kerja keras, Anda dapat mengatasi kendala tersebut dan mewujudkan karier kedinasan yang gemilang.
0 Comments